welcome ...just an ordinary blog

Jumat, 30 Desember 2011

Hukum Hukum Seputar Tahun Baru


1. Hukum Memberi Ucapan Selamat Merayakan Tahun Baru Islam
Fatwa Mufti Saudi Arabia sahamatus syaikh Abdul Aziz Alu Asy-Syaikh –Hafizhahullah-
Pertanyaan :
Bolehkah memberi ucapan Selamat atau membuat perayaan tahun Baru?
Jawab:
Mengadakan perayaan tahun baru hijriyah atau merayakan peristiwa hijrah adalah perkara yang sama sekali tidak pernah dilakukan oleh sabiqunal awwalun (generasi yang pertama –sahabat,tabi’in,tabi’ut tabi’in-) yang berhijrah dan mengerti betul peristiwa tersebut serta perkembangannya. Mereka tidak melakukan hal yang demikian sama sekali. Karena dengan peristiwa ini menguatlah keimanan di dalam hati-hati mereka.Inilah pengaruhnya kepada mereka.

Rabu, 28 Desember 2011

MANDI BOLA , AMANKAH ??

Bahaya Mandi Bola



Beberapa waktu lalu saya membaca artikel di facebook tentang mandi bola . Setelah membaca hati saya deg degan dan merinding seluruh tubuh . Dorongan nurani untuk memberi tahu masyarakat lain tentang ini sangat kuat . Jadi artikel ini tidak bermaksud menjatuhkan nama nama tempat permainan anak yang ada mandi bola nya . Tapi kebenaran tetap harus disampaikan . Berikut artikelnya:


Buat para ortu sebaiknya pilih-pilih lagi tempat bermain untuk anak...
Dibawah ini saya sharingkan beberapa artikel mengenai bahaya mandi bola, yang saya ambil dari beberapa artikel diblog..., karena jangan sampai anak saya, dan anak bunda mengalaminya :

Lafadz “SAYYIDUNA” Dalam Sholat, Bermasalahkah?


by: Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi

Beradab kepada Rosululloh shalallahu ‘alayhi wasallam merupakan kewajiban kita. Tidak ada seorang muslim pun yang memiliki keimanan mempermasalahkan hal itu. Namun, bagaimana wujud adab kepada Rosululloh shalallahu ‘alayhi wasallam? Sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang ilmiah. Bagaimana dengan perkataan sayyiduna dalam sholawat ketika sholat. Apakah sebaiknya kita mengucapkannya dengan alasan adab kepada Nabi, ataukah tidak mengucapkan karena hal juga merupakan petunjuk Nabi? Inilah yang akan menjadi pokok bahasan kita kali ini. Selamat mengikuti.

TEKS HADITS
لاَ تُسَيِّدُوْنِيْ فِي الصَّلاَةِ
“Janganlah kalian menjadikan aku sayyid dalam sholat.”

Arti Nama-Nama Bulan Dalam Kalender Hijriyyah


by: Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf
Sebelum Islam datang, di tanah Arab telah dikenal adanya sistem kalender berbasis campuran antara bulan (Qomariyyah) dan matahari (Syamsiyyah). Tahun baru mereka selalu berlangsung setelah berakhirnya musim panas (sekitar September).Nama bulan-bulan dalam kalender Arab adalah : Muharrom, Shafar, Rabi’ul Awwal, Rabi’ul Akhir, Jumadal Ula, Jumadal Akhirah, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Setiap bulan diawali saat munculnya hilal, berselang-seling 30 atau 29 hari, sehingga setahun ada 354 hari, 11 hari lebih cepat dari kalender Masehi yang setahunnya 365 hari. Agar kembali sesuai dengan perjalanan matahari dan agar tahun baru selalu jatuh pada awal musim gugur, maka dalam setiap periode 19 tahun atau tujuh tahun yang jumlah bulannya 13 (satu tahunnya 384 hari). Bulan interkalasi atau bulan ekstra ini disebut nasi’ yang ditambahkan pada akhir tahun sesudah Dzulhijjah.